kitab Puasa


BAB 1: KEUTAMAAN PUASA



919[Bukhari 1894] Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda: "Puasa adalah perisai diri (dari api neraka). Maka seseorang yang sedang berpuasa janganlah menggauli istrinya, berkata kotor dan berbuat jahil, jika dia diajak bertengkar atau dicaci hendaklah dia mengatakan, "Saya sedang berpuasa"". Rasulullah Saw mengulanginya dua kali. "Demi Allah yang diriku dalam genggamanNya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah Swt lebih harum daripada bau misk/ kesturi. Allah Azza wa Jalla berfirman: "HambaKu meninggalkan makan, minum dan syahwatnya karena Aku. Puasa itu bagi-Ku dan Aku-lah yang akan membalasnya, dan setiap kebaikan akan dibalas 10 kali".





BAB 2: PINTU RAYYAN DI SURGA BAGI ORANG-ORANG YANG BERPUASA



920[Bukhari 1896] Diriwayatkan dari Sahl ra bahwa Nabi Saw pernah bersabda: "Di surga ada sebuah pintu bernama Ar Rayyan yang kelak pada hari kiamat akan dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa, tanpa ada seorangpun selain mereka yang memasukinya. Dikatakan pada hari itu, "Mana orang-orang yang berpuasa?" Maka merekapun bangkit untuk memasuki pintu itu tanpa seorangpun selain mereka yang memasukinya. Ketika mereka sudah masuk semua, pintu itu ditutup dan tidak ada lagi seorangpun yang memasukinya".



921[Bukhari 1897] Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda: "Siapa yang memberikan dua macam harta di jalan Allah akna dipanggil untuk memasuki pintu-pintu surga. "Hai hamba Allah, inilah balasan harga yang engkau infakkan untuk kebaikan. Orang yang melaksanakan solat akan dipanggil dari pintu solat, orang yang berjihad akan dipanggil dari pintu jihad, orang yang berpuasa akan dipanggil dari pintu Rayyan dan orang yang bersedekah solat akan dipanggil dari pintu sedekah"." Abu Bakr ra mengatakan: "Saya pertaruhkan ayah dan ibu saya kepada anda (ungkapan untuk mohon izin bertanya atau berbicara), ya Rasulullah, sungguh tidak ada kesedihan sedikitpun bagi orang yang dipanggil dari semua pintu-pintu tersebut, dan apakah ada orang yang dipanggil dari semua pintu?" Rasulullah Saw menjawab: "Ya, ada, dan aku berharap engkaulah salah satunya".



922[Bukhari 1898] Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra dia berkata: Rasulullah Saw pernah bersabda, "Apabila bulan Ramadhan tiba, semua pintu surga terbuka".



923[Bukhari 1899] Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, dia berkata: Rasulullah Saw pernah bersabda, "Apabila bulan Ramadhan tiba, semua pintu langit/ surga terbuka, semua pintu neraka tertutup dan setan-setan dibelenggu".





BAB 3: APAKAH RAMADHAN ATAU BULAN RAMADHAN PERLU DISEBUTKAN DAN ORANG YANG MELIHAT HILAL (BULAN SABIT DI AWAL TANGGAL)



924[Bukhari 1900] Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra dia berkata: Saya pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda: "Apabila kamu melihat hilal (pada awal malam Ramadhan), maka berpuasalah dan apabila kamu melihat hilal (pada awal malam Syawal), maka hentikan puasa, dan apabila langit diselimuti awan (sehingga hilal tidak terlihat), maka genapkan Ramadhan (30 hari)".





BAB 4: ORANG BERPUASA YANG TIDAK MENINGGALKAN UCAPAN DAN PERBUATAN DUSTA/ JELEK



920[Bukhari 1903] Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra dia berkata: Rasulullah Saw pernah bersabda, "Siapa yang berpuasa tanpa meninggalkan ucapan dan perbuatan dusta/jelek, maka Allah tidak membutuhkan puasa".





BAB 5: APAKAH ORANG YANG BERPUASA MENGATAKAN: "SAYA SEDANG BERPUASA", JIKA IA DICACI?



926[Bukhari 1904] Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra seperti hadis di muka (nomor:925) dengan tambahan: "Semua amal ibadah anak Adam adalah untuk dirinya sendiri kecuali puasa, karena puasa adalah untuk Ku dan Akulah yang akan membalasnya". Pada bagian akhir hadis disebutkan: "Orang yang berpuasa mendapat dua kesenangan, dia merasa senang ketika berbuka dan ketika bertemu dengan Tuhannya, dia juga merasa senang dengan pahala puasanya".





BAB 6: PUASA BAGI ORANG YANG TIDAK MAMPU MENIKAH UNTUK MENGENDALIKAN SYAHWAT



927[Bukhari 1905] Diriwayatkan dari Alqamah bahwa Abdullah ra mengatakan: Suatu ketika kami bersama Nabi Saw, kemudian beliau bersabda, "Laki-laki yang sudah mampu menikah hendaklah ia menikah, karena menikah akan membuat pandangan matanya lebih merunduk dan membuat kemaluannya lebih terjaga. Siapa yang belum mampu menikah hendaklah ia berpuasa, karena puasa akan melerai nafsunya".





BAB 7: SABDA NABI SAW: "APABILA KAMU MELIHAT HILAL (BULAN SABIT) PADA AWAL MALAM RAMADHAN, MAKA BERPUASALAH DAN APABILA KAMU MELIHAT HILAL PADA AWAL MALAM SYAWAL, MAKA HENTIKAN PUASA"



928[Bukhari 1907] Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Satu bulan itu bisa 29 hari, maka janganlah kamu berpuasa Ramadhan sebelum kamu melihat hilal dan apabila langit berawan (sehingga kamu tidak melihat hilal), maka genapkanlah Sya'ban 30 hari".



929[Bukhari 1910] Diriwayatkan dari Ummu Salamah ra, bahwa Nabi Saw pernah bersumpah untuk menjauhi istri-istrinya selama sebulan. Setelah berlalu 29 hari beliau datang pada pagi atau sore hari, lalu ditanyakan kepada beliau: "Anda telah bersumpah menjauhi istri-istri anda selama satu bulan (mengapa sekarang anda datang?)". Rasulullah Saw menjawab: "Satu bulan itu kadang-kadang 29 hari".





BAB 8: DUA BULAN ID TIDAK BERKURANG KEUTAMAANNYA.



930[Bukhari 1912] Diriwayatkan dari Abu Bakrah ra bahwa Nabi Saw pernah bersabda: "Dua bulan Id, Ramadhan dan Dzul Hijjah tidaklah berkurang keutamaannya (meskipun kadang-kadang 29 hari)".





BAB 9: SABDA NABI SAW: "KAMI TIDAK PANDAI MENULIS DAN BERHITUNG"



931[Bukhari 1913] Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra bahwa Nabi Saw bersabda: "Kami adalah umat yang ummiy. Kami tidak pandai menulis dan berhitung. Satu bulan itu sekian dan sekian". Maksudnya: Kadang-kadang 29 hari dan kadang-kadang 30 hari.





BAB 10: LARANGAN MENDAHULUI RAMADHAN DENGAN BERPUASA SATU HARI ATAU DUA HARI SEBELUMNYA



932[Bukhari 1914] Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Nabi Saw pernah bersabda: "Janganlah seseorang dari kamu mendahului Ramadhan dengan berpuasa satu hari atau dua hari sebelumnya, kecuali bagi orang yang sudah terbiasa berpuasa sunat yang kebetulan waktunya pada hari itu, maka ia boleh berpuasa".[footnote 1]



[footnote 1]: Keterangan: Misalnya, menjelang Ramadhan kebetulan hari Senin atau Kamis, maka orang yang sudah terbiasa berpuasa sunat pada hari Senin dan Kamis boleh berpuasa pada hari itu.





BAB 11: FIRMAN ALLAH AZZA WA JALLA (YANG ARTINYA): "DIHALALKAN BAGIMU PADA MALAM BULAN PUASA MENGGAULI ISTRI-ISTRIMU, MEREKA ADALAH PAKAIAN BAGIMU DAN KAMU ADALAH PAKAIAN DARI MEREKA ... "



933[Bukhari 1915] Diriwayatkan dari Al Barra ra, dia berkata: Kebiasaan para sahabat Nabi Muhammad Saw apabila salah seorang berpuasa kemudian waktu berbuka tiba namun ia tertidur sebelum berbuka, maka pada malam itu dan siang hari berikutnya ia tidak makan sampai petang/ maghrib. Qais bin Shirmah Al Anshari berpuasa. Ketika waktu berbuka tiba dia menemui istrinya dan bertanya: "Apakah ada makanan?" Istrinya menjawab: "Tidak ada, tetapi saya akan pergi mencari makanan untukmu". Qais bekerja seharian sehingga ia tertidur semalaman (karena lelah). Ketika istrinya datang dan melihatnya, istrinya mengatakan: "Kasihan kau". Pada tengah hari berikutnya Qais pingsan, kemudian hal itu diberitahukan kepada Nabi Saw, maka turunlah ayat (yang artinya): "Dihalalkan bagimu pada malam bulan puasa menggauli istri-istrimu ... " (Al Quran surah Al Baqarah:187). Orang-orang sangat gembira dengan turunnya ayat itu. Turun pula lanjutan ayat (yang artinya): "Makan dan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar, dan sempurnakanlah puasa hingga malam tiba". (Al Quran surah Al Baqarah: 187).





BAB 12: FIRMAN ALLAH SWT (YANG ARTINYA): "MAKAN DAN MINUMLAH HINGGA TERANG BAGIMU BENANG PUTIH DARI BENANG HITAM, YAITU FAJAR". (AL QURAN, SURAH AL-BAQARAH: 187)



934[Bukhari 1916] Diriwayatkan dari Adi bin Hatim ra dia berkata: Ketika turun ayat (yang artinya): " ... hingga jelas bagimu benang putih dari benang hitam", saya mengambil dua utas tali pengikat masing-masing hitam dan putih, kemudian saya meletakkannya di bawah bantal saya. Pada malam hari saya melihat tali tersebut namun tidak tampak jelas perbedaan antara keduanya. Pada pagi hari saya menemui Rasulullah Saw untuk memberitahukan kepada beliau apa yang telah saya lakukan itu, kemudian beliau bersabda: "Benang hitam maksudnya gelapnya malam dan benang putih maksudnya terangnya siang (yakni fajar)".





BAB 13: PERKIRAAN JEDA ANTARA SAHUR DENGAN SOLAT SUBUH



935[Bukhari 1921] Diriwayatkan dari Anas ra bahwa Zaid bin Tsabit ra mengatakan: Kami makan sahur bersama Rasulullah Saw, kemudian beliau berdiri untuk melaksanakan solat (subuh). Ditanyakan kepada Zaid: Berapa lama kira-kira antara azan dengan sahur? Dia menjawab: Kira-kira bacaan 50 ayat Al Quran.





BAB 14: SAHUR TIDAK WAJIB TETAPI MENGANDUNG BERKAH



936[Bukhari 1923] Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra dia berkata: Nabi Saw pernah bersabda, "makan sahurlah, karena makan sahur itu mengandung berkah".





BAB 15: BERNIAT PADA SIANG HARI UNTUK BERPUASA SUNAT



937[Bukhari 1924] Diriwayatkan dari Salamah bin Al Akwa ra bahwa pada hari Asyura (10 Muharram) Nabi Saw menyuruh seseorang untuk menyampaikan pengumuman kepada orang-orang: "Siapa yang telah makan teruskan atau hentikan, dan siapa yang belum makan, maka berpuasalah".





BAB 16: ORANG YANG BERPUASA DALAM KEADAAN JUNUB KETIKA SUBUH



938[Bukhari 1925] Diriwayatkan dari Aisyah dan Ummu Salamah ra bahwa ketika fajar tiba, Rasulullah Saw pernah dalam keadaan junub sehabis menggauli istrinya, kemudian beliau mandi dan berpuasa.





BAB 17: MEMELUK ISTRI BAGI ORANG YANG BERPUASA



939[Bukhari 1927] Diriwayatkan dari Aisyah ra, dia berkata: Nabi Saw pernah mencium dan memeluk istrinya ketika beliau sedang berpuasa, dan beliau adalah orang yang paling mampu mengendalikan diri dibanding kalian semua.





BAB 18: ORANG YANG BERPUASA MAKAN DAN MINUM KARENA LUPA



940[Bukhari 1933] Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Nabi Saw pernah bersabda: "Apabila seseorang lupa (bahwa ia sedang berpuasa) kemudian ia makan dan minum, maka hendaklah ia lanjutkan puasanya, karena demikian itu berarti ia diberi makan dan minum oleh Allah".





BAB 19: ORANG YANG BERPUASA RAMADHAN KEMUDIAN MELAKUKAN PERSETUBUHAN PADA SIANG HARI NAMUN IA TIDAK MEMILIKI SESUATU UNTUK PEMBAYARAN KAFFARAH



941[Bukhari 1936] Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra dia berkata: Ketika kami sedang duduk bersama Nabi Saw tiba-tiba beliau didatangi oleh seorang laki-laki kemudian dia mengatakan, "Ya Rasulullah, saya benar-benar celaka". Rasulullah Saw bertanya, "Ada apa denganmu?" Orang itu mengatakan, "Saya menggauli istri saya ketika saya sedang berpuasa Ramadhan". Rasulullah Saw bertanya, "Mampukah kamu memerdekakan seorang budak?" Dia menjawab, "Tidak". Rasulullah Saw bertanya lagi, "Mampukah kamu berpuasa selama dua bulan berturut-turut?" Dia menjawab, "Tidak". Rasulullah Saw bertanya lagi, "Mampukah kamu memberi makan 60 orang miskin?" Dia menjawab, "Tidak". Orang itu tetap berada di dekat Nabi Saw. tidak lama kemudian satu keranjang berisi kurma di bawa oleh seseorang kepada Nabi Saw, kemudian beliau bertanya, "Dimana orang yang bertanya tadi?" Orang tersebut menjawab, "Saya disini". Rasulullah Saw bersabda, "Ambil kurma ini kemudian sedekahkan". Orang tersebut bertanya, "Ya Rasulullah, apakah kurma ini harus saya sedekahkan kepada orang lain yang lebih miskin dari saya? Demi Allah, di antara dua gunung di Madinah ini tidak ada keluarga yang lebih miskin daripada keluarga saya". Mendengar itu Nabi Saw tersenyum sehingga tampak gigi serinya, lalu beliau bersabda, "Berikan makanan ini kepada keluargamu".





BAB 20: BEKAM/CANDUK DAN MUNTAH BAGI ORANG YANG BERPUASA



942[Bukhari 1938] Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas ra bahwa Nabi Saw pernah melakukan canduk ketika beliau sedang berihram dan ketika beliau sedang berpuasa.





BAB 21: BERPUASA ATAU BERBUKA KETIKA DALAM PERJALANAN JAUH



943[Bukhari 1941] Diriwayatkan dari Ibnu Abi Aufa ra, dia berkata: Kami menyertai Rasulullah Saw dalam suatu perjalanan jauh, kemudian beliau berkata kepada seorang laki-laki, "Turunlah, lalu adukkan minuman untukku". Orang itu menjawab, "Ya Rasulullah, matahari belum terbenam". Rasulullah Saw menyuruhnya lagi, "Turunlah, lalu adukkan minuman untukku". Maka orang itu turun dari kendaraannya, kemudian mengaduk minuman untuk Rasulullah Saw, lalu beliau meminumnya. Setelah itu beliau menudingkan tangan ke arah sini (timur) sambil bersabda, "Apabila kamu melihat malam telah tiba dari arah sini, maka orang yang berpuasa harus berbuka".



944[Bukhari 1943] Diriwayatkan dari Aisyah ra, istri Nabi Saw bahwa Hamzah bin Amr Al-Aslami --- yang sering berpuasa --- bertanya kepada Nabi Saw: "Apakah saya harus berpuasa ketika dalam perjalanan jauh?" Rasulullah Saw menjawab: "Terserah kamu, boleh berpuasa, boleh tidak".





BAB 22: SUDAH BERPUASA BEBERAPA HARI PADA BULAN RAMADHAN KEMUDIAN BEPERGIAN JAUH.



945[Bukhari 1944] Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas ra bahwa pada bulan Ramadhan Rasulullah Saw pergi ke Mekah dalam keadaan berpuasa. sEtelah sampai di Al-Kadid beliau tidak berpuasa, maka orang-orang pun turut tidak berpuasa.





BAB 23: PUASA NABI SAW DALAM PERJALANAN JAUH



946[Bukhari 1945] Diriwayatkan dari Abu Darda ra, dia berkata: Kami berangkat bersama Nabi Saw untuk menempuh perjalanan jauh pada hari yang sangat panas, sehingga orang-orang menutupkan tangan di atas kepalanya, dan tidak seorangpun di antara kami yang berpuasa kecuali Nabi Saw dan Ibnu Rawahah.





BAB 24: SABDA NABI SAW: "BERPUASA DALAM PERJALANAN JAUH TIDAK TERMASUK KEBAIKAN"



947[Bukhari 1946] Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah ra, dia berkata: Suatu ketika Rasulullah Saw dalam perjalanan jauh, kemudian beliau melihat beberapa orang yang salah satunya diberi naungan, kemudian beliau bertanya, "Ada apa dengan orang ini?" Mereka menjawab, "Dia sedang berpuasa". Maka Rasulullah Saw bersabda, "Tidaklah termasuk kebaikan berpuasa dalam perjalanan jauh".





BAB 25: PARA SAHABAT NABI SAW TIDAK SALING MENCEMOOH MENGENAI BERPUASA ATAU TIDAK KETIKA DALAM PERJALANAN JAUH



948[Bukhari 1947] Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra, dia berkata: Kami pernah menempuh perjalanan jauh bersama Nabi Saw dan antara orang yang berpuasa dengan orang yang tidak berpuasa dalam rombongan kami tidak saling mencemooh.





BAB 26: ORANG YANG MENINGGAL DENGAN TANGGUNGAN PUASA



949[Bukhari 1952] Diriwayatkan dari Aisyah ra bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda: "Siapa yang meninggal sedangkan dia mempunyai utang puasa, maka walinya harus berpuasa atas nama dia".



950[Bukhari 1953] Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas ra, dia berkata: Seorang laki-laki menemui Nabi Saw kemudian bertanya, "Ya Rasulullah, ibu saya meninggal sedangkan ia mempunyai utang puasa satu bulan, bolehkah saya berpuasa atas namanya?" Rasulullah Saw menjawab, "Ya, boleh, karena utang kepada Allah harus diprioritaskan pelunasannya".





BAB 27: KAPAN ORANG YANG BERPUASA BOLEH BERBUKA?



951[Bukhari 1956] Diriwayatkan dari Ibnu Abi Aufa mengenai perintah Nabi Saw kepadanya atau kepada seseorang: "Aduklah minuman untukku". Seperti hadis terdahulu (nomor 943), namun dalam riwayat ini ada tambahan sebagai berikut: "Apabila kamu melihat malam telah tiba dari sebelah sini, maka orang yang berpuasa harus berbuka". Beliau ketika itu menudingkan jari tangannya ke arah timur.





BAB 28: MENYEGERAKAN BERBUKA



952[Bukhari 1957] Diriwayatkan dari Sahl bin Sa'd ra bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda: "Orang-orang yang berpuasa senantiasa dalma kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka".





BAB 29: BERBUKA MENJELANG MAGHRIB PADA BULAN RAMADHAN, TERNYATA KEMUDIAN MATAHARI BELUM TERBENAM



953[Bukhari 1959] Diriwayatkan dari Abu Usamah bahwa Hisyam bin Urwah menuturkan dari Fathimah ra: Asma binti Abu Bakr ra berkata, "Pada masa Rasulullah Saw kami pernah berbuka puasa ketika langit berawan, ternyata kemudian matahari belum terbenam".





BAB 30: PUASA ANAK-ANAK



954[Bukhari 1960] Diriwayatkan dari Ar Rubayyi binti Mu'awwidz ra, dia berkata: Pada hari Asyura (10 Muharram) Nabi Saw mengutus seseorang ke perkampungan orang-orang anshar untuk mengumumkan, "Siapa pagi ini yang sudah makan maka teruskan, dan siapa yang belum makan maka berpuasalah", (lihat hadis di muka nomor:937). Kata Ar-Rubayyi binti Mu'awwidz ra: Semenjak adanya pengumuman itu kami selalu berpuasa pada hari Asyura dan kami juga menyuruh anak-anak kami berpuasa. Kami membuatkan mereka mainan dari wol. Ketika salah seorang dari mereka menangis meminta makan kami memberikan mainan tersebut sehingga tiba saat berbuka.





BAB 31: PUASA WISHAL HINGGA SAAT SAHUR



955[Bukhari 1963] Diriwayatkan dari Abu Sa'id ra bahwa dia pernah mendengar Nabi Saw bersabda: "Janganlah kamu melaksanakan puasa wishal (puasa tanpa berbuka ketika matahari terbenam sampai dengan waktu sahur). Siapapun dari kamu ingin berpuasa wishal, maka lakukanlah hingga waktu sahur".





BAB 32: HUKUMAN BAGI ORANG YANG SERING BERPUASA WISHAL



956[Bukhari 1965,1966] Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, dia berkata: Nabi Saw melarang puasa wishal, kemudian beliau ditanya oleh seorang muslim, "Mengapa anda sendiri melakukan puasa wishal?" Beliau menjawab, "Siapa di antara kamu yang sama denganku? Aku ini diberi makan dan minum oleh Tuhanku sepanjang malam". Kata Abu Hurairah ra: Ketika orang-orang tidak mau menghentikan puasa wishal, Rasulullah Saw melaksanakan puasa wishal bersama mereka hari demi hari sehingga mereka melihat hilal (tanggal 1 syawal), kemudian beliau bersabda, "Seandainya hilal/bulan sabit tidak muncul, aku akan terus mengajak kalian berpuasa wishal". Kata Abu Hurairah ra: Sepertinya raasulullah Saw memberi hukuman kepada mereka, karena mereka tidak mau menghentikan puasa wishal. Disebutkan dalam riwayat lain: Rasulullah Saw bersabda kepada mereka, "Laksanakanlah ibadah menurut kemampuanmu".





BAB 33: MENDESAK ORANG LAIN YANG SEDANG BERPUASA SUNAT AGAR MEMBATALKAN PUASANYA.



957[Bukhari 1968] Diriwayatkan dari Abu Juhaifah ra, dia berkata: Nabi Saw mempersaudarakan antara Salman dan Abu Darda. Suatu ketika Salman mengunjungi Abu Darda, maka ia melihat Ummu Darda (istri Abu Darda) berpakaian lusuh, kemudian Salman berkata kepadanya, "Mengapa kamu seperti ini?" Ummu Darda menjawab, "Saudaramu, Abu Darda, tidak membutuhkan dunia". Maka datanglah Abu Darda, lalu ia menyiapkan makanan untuk Salman. Kata Abu Darda, "Silahkan makan sendiri karena saya sedang berpuasa". Kata Salman, "Saya tidak akan makan kecuali jika kamu juga makan". Maka Abu Darda pun makan. Ketika malam, Abu Darda bangun hendak melaksanakan solat tahajjud, tetapi Salman menegurnya, "Tidurlah". Abu Darda bangun lagi, tetapi Salman menegurnya lagi, "Tidurlah". Pada penghujung malam yang akhir, Salman berkata, "Sekarang bangunlah". Maka mereka berdua melaksanakan solat tahajjud. Salman berkata kepada Abu Darda, "Tuhanmu mempunyai hak yang harus engkau penuhi, dirimu mempunyai hak yang harus engkau penuhi sendiri, dan istrimu mempunyai hak yang harus engkau penuhi, maka penuhilah hak masing-masing dari semua itu. Setelah itu Abu Darda menemui Nabi Saw untuk menuturkan hal itu, kemudian Nabi Saw bersabda, "Salman memang benar".





BAB 34: PUASA PADA BULAN SYA'BAN



958[Bukhari 1969] Diriwayatkan dari Aisyah ra, dia berkata: Begitu seringnya Rasulullah Saw berpuasa sehingga kami mengira beliau tidak pernah meninggalkan puasa, dan begitu seringnya pula Rasulullah Saw tidak berpuasa sehingga kami mengira beliau tidak berpuasa (sunat). Saya tidak pernah melihat Rasulullah Saw melengkapkan puasa sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan dan saya tidak pernah melihat beliau memperbanyak puasa sunat melebihi puasa pada bulan Sya'ban.



959[Bukhari 1970] Diriwayatkan dari Aisyah ra, seperti hadis di muka (nomor 958) dengan tambahan pada riwayat lain: Rasulullah Saw bersabda, "Kerjakanlah ibadah menurut kemampuanmu, karena Allah tidak akan bosan memberimu pahala sehingga kamu bosan untuk beribadah". Solat yang paling disenangi oleh Rasulullah Saw adalah solat yang dikerjakan secara rutin meskipun sedikit, dan apabila Rasulullah Saw mengerjakan suatu jenis solat, maka beliau akan selalu mengerjakannya secara rutin.





BAB 35: MASA-MASA NABI SAW BERPUASA DAN TIDAK



960[Bukhari 1973] Diriwayatkan dari Anas ra bahwa ia ditanya mengenai masa puasa Nabi Saw, kemudian ia menjawab: Kapanpun saya ingin melihat Nabi Saw melaksanakan puasa dalam bulan tertentu saya bisa melihatnya. Kapanpun saya ingin melihat Nabi Saw tidak berpuasa saya pun bisa melihatnya. Kapanpun saya ingin melihat Nabi Saw bangun untuk solat malam saya pun bisa melihatnya. Kapanpun saya ingin melihat Nabi Saw tidur pada malam hari sayapun bisa melihatnya. Saya tidak pernah menyentuh kain khazzah dan sutera yang melebihi kelembutan tangan Nabi Saw, dan saya tidak pernah mencium minyak misk dan arbirah yang harumnya melebihi bau harum Rasulullah Saw.



961[Bukhari -] Haidis Abdullah bin Amr bin Al Ash ra sudah disebutkan pada nomor lain (nomor 962 dan 963) mengenai puasa sunat.





BAB 36: HAK TUBUH BERKAITAN DENGAN PUASA



962[Bukhari 1975] Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash ra dengan tambahan pada riwayat lain sebagai berikut: Setelah Abdullah bin Amr bin Al-Ash dewasa, dia mengatakan, "Sungguh lebih baik seandainya saya dulu melaksanakan keringan yang diberikan oleh Nabi Saw (yaitu berpuasa sunat tiga hari tiap bulan)".





BAB 37: HAK KELUARGA BERKAITAN DENGAN PUASA SESEORANG



963[Bukhari 1977] Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash ra dalam riwayat lain: Ketika menuturkan puasa Nabi Dawud as (dengan berselang sehari puasa, sehari tidak berpuasa), beliau bersabda, "Nabi Dawud as tidak pernah melarikan diri ketika bertemu musuh". Abdullah bin Amr bertanya, "Wahai Nabi, apakah ada contoh lain yang melebihi puasa Nabi Dawud yang bisa saya tiru?" Nabi Saw bersabda, "Orang yang berpuasa setiap hari (tanpa berselang) sama dengan tidak berpuasa". Rasulullah Saw bersabda seperti itu dua kali.





BAB 38: ORANG YANG BERPUASA BERTAMU TANPA MEMBATALKAN PUASANYA KETIKA DIBERI HIDANGAN.



964[Bukhari 1982] Diriwayatkan dari Anas ra, dia berkata: Suatu ketika Nabi Saw berkunjung ke rumah Ummu Sulaim, kemudian ia menghidangkan kurma dan samin kepada beliau, lalu beliau bersabda, "Simpan kembali samin dan kurmamu, karena aku sedang berpuasa". Kemudian Nabi Saw berdiri di salah satu ruangan dalam rumah itu untuk melaksanakan solat sunat. Rasulullah Saw mendoakan kebaikan untuk Ummu Sulaim dan keluarganya. Kata Ummu Sulaim, "Ya Rasulullah, saya mempunyai permintaan khusus". Rasulullah Saw bertanya, "Apa permintaanmu?" Ummu Sulaim mengatakan, "Doakanlah Anas, pelayan anda". Kata Anas: Maka Rasulullah Saw tidaklah meninggalkan kebaikan akhirat dan dunia melainkan beliau mendoakannya untuk saya. Beliau mendoakan saya, "Ya Allah, karuniailah dia harta, anak, dan keberkahan". Dengan doa itu saya kemudian menjadi orang anshar yang terkaya dan saya diberitahu oleh Umainah, anak perempuan saya bahwa ketika Al-Hajjaj (panglima Abdul Malik bin Marwan, dari dinasti Umayyah) menyerbu Bashrah, keturunan saya yang terbunuh lebih dari 120 orang.





BAB 39: PUASA PADA AKHIR BULAN



965[Bukhari 1983] Diriwayatkan dari Imran bin Hushain ra bahwa Nabi Saw bertanya kepada seorang laki-laki: "Hai ayah si fulan, apakah kamu berpuasa pada hari-hari akhir bulan ini (bulan Sya'ban)?" Laki-laki itu menjawab: "Tidak, ya Rasulullah". Beliau bersabda: "Apabila kamu menyelesaikan puasamu (pada bulan Ramadhan), maka berpuasalah dua hari (pada bulan Syawal)". Menurut riwayat lain, Imran bin Hushain mengatakan: Rasulullah Saw bertanya kepada laki-laki tersebut, "Apakah kamu berpuasa pada hari-hari terakhir bulan Sya'ban)?"





BAB 40: PUASA PADA HAJI JUMAT



966[Bukhari 1986] Diriwayatkan dari Jabir ra bahwa dia ditanya: Apakah Nabi Saw melarang puasa sunat pada hari jumat? Dia menjawab: Ya (jika tidak disertai dengan hari sebelumnya atau sesudah jumat).



967[Bukhari 1986] Diriwayatkan dari Abu Ayyub bahwa ketika Juwairiyah binti Al Hartis ra sedang berpuasa sunat pada hari jumat, Nabi Saw mengunjunginya, kemudian beliau bertanya: "Apakah kemarin kamu sudah berpuasa?" Juwairiyah menjawab: "Tidak". Beliau bertanya lagi: "Apakah besok kamu akan berpuasa?" Juwairiyah menjawab: "Tidak". Maka beliau bersabda: "Kalau begitu sekarang berbukalah".





BAB 41: BOLEHKAH MEMILIH HARI-HARI TERTENTU UNTUK BERIBADAH



968[Bukhari 1987] Diriwayatkan dari Alqamah bahwa Aisyah ra ditanya olehnya: "Apakah Rasulullah Saw beribadah dengan memilih hari-hari tertentu?" Aisyah ra menjawab: "Tidak. Ibadah Rasulullah Saw itu rutin. Tidak ada seorangpun di antara kalian yang mampu melaksanakan ibadah serperti Rasulullah Saw".





BAB 42: BERPUASA PADA HARI-HARI TASYRIQ



969[Bukhari 1997,1998] Diriwayatkan dari Aisyah ra dan Abdullah bin Umar ra, keduanya mengatakan: Tidak boleh berpuasa pada hari-hari Tasyriq kecuali orang yang tidak mampu memberikan hadyu (puasa yang dilaksanakan oleh orang yang berhaji yang tidak mampu memberikan hadyu/ hewan kurban, yaitu tiga hari pada saat berhaji dan tujuh hari ketika berada kembali di tempat asal).





BAB 43: BERPUASA PADA HARI ASYURA



970[Bukhari 2002] Diriwayatkan dari Aisyah ra, dia berkata: Orang-orang Quraisy pada masa Jahiliyyah berpuasa pada hari Asyura (10 Muharram). Rasulullah Saw juga berpuasa pada hari itu. Ketika Rasulullah Saw tiba di Madinah, beliau berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan orang-orang berpuasa pada hari itu. Ketika puasa Ramadhan diwajibkan, Rasulullah Saw meninggalkan puasa pada hari Asyura sehingga orang-orang bebas untuk berpuasa atau tidak, pada hari itu.



971[Bukhari 2004] Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas ra dia berkata: Setelah Nabi Saw tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura, kemudian beliau bertanya, "Hari apa ini?" Mereka menjawab, "Ini hari baik. Pada hari ini Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuh merek, maka Musa as berpuasa pada hari ini". Rasulullah Saw bersabda, "Aku lebih berhak daripada kalian terhadap Musa as". Kata Abdullah bin Abbas ra: Maka Rasulullah Saw berpuasa pada hari itu dan beliau menyuruh kaum muslimin berpuasa pula pada hari tersebut.