BAB 1: ALLAH TIDAKLAH MENURUNKAN PENYAKIT MELAINAKN DIA JUGA MENURUNKAN OBATNYA.
1962[Bukhari 5678] Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Nabi Saw pernah bersabda: "Allah tidaklah menurunkan suatu penyakit melainkan Dia juga menurunkan obatnya".
BAB 2: PENYEMBUHAN DENGAN TIGA CARA
1963[Bukhari 5681] Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas ra bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda: "Ada tiga cara penyembuhan, 1) Minum madu, 2) berbekam/canduk, 3) Menegcos/menggosok bagian tubuh yang sakit dengan besi yang dipanaskan dengan api, tetapi aku melarang umatku melakukan penyembuhan dengan pengecosan".
BAB 3: PENGOBATAN DENGAN MADU DAN KAITANNYA DENGAN FIRMAN ALLAH SWT: "....MADU MENGANDUNG OBAT BAGI MANUSIA'. (AL-QURAN, SURAH AN-NAHL:69)
1964[Bukhari 5684] Diriwayatkan dari Abu Sa'id ra bahwa seorang laki-laki menemui Nabi Saw lalu dia berkata: "Saudara laki-laki saya sakit perut". Nabi Saw bersabda: "Suruh dia minum madu". Laki-laki tersebut datang lagi yang kedua kalinya, kemudian Nabi Saw bersabda: "Suruh dia minum madu". Laki-laki tersebut datang lagi yang ketiga kalinya, kemudian Rasulullah Saw bersabda: "Suruh dia minum madu". Berikutnya laki-laki tersebut datang lagi (yang keempat kalinya) dan berkata: "Saya telah melaksanakan perintah anda". Rasulullah Saw bersabda: "Allah Maha Benar dengan firman-Nya (lihat surah An-Nahl, ayat 69, tentang madu) tetapi perut saudaramu yang berdusta. Suruh dia minum madu". Maka laki-laki itu menyuruh saudaranya minum madu kemudian saudaranya pun sembuh.
BAB 4: HABBAH SAUDA (BIJI NIGELLA) SEBAGAI OBAT
1965[Bukhari 5687] Diriwayatkan dari Aisyah ra, dia berkata: Saya pernah mendengar Nabi Saw bersabda, "Habbah sauda ini untuk obat segala penyakit, kecuali sam". Aisyah bertanya: "Apa sam itu?" Rasulullah Saw bersabda: "kematian".
BAB 5: MENGHIRUP QUSTH INDIA DAN QUSTH LAUT
1966[Bukhari 5692] Diriwayatkan dari Ummu Qais binti Mihshan ra, dia berkata: Saya pernah mendengar Nabi Saw bersabda, "Gunakanlah Qusth India sebagai obat, karena di dalamnya terkandung obat untuk tujuh macam penyakit. Bila dihirup Qusth India bisa melegakan tenggorokan/amandel dan bila dikulum di mulut bisa menyembuhkan penyakit radang selaput dada". Lanjutan hadis ini sudah disebutkan di bagian terdahulu.
BAB 6: PENYEMBUHAN DENGAN BEKAM/CANDUK
1967[Bukhari 5696] Diriwayatkan dari Anas ra bahwa Nabi Saw pernah minta dicanduk. Beliau dicanduk oleh Abu Thaibah, sebagaimana hadis terdahulu nomor:1004 dengan tambahan pada periwayatan ini: Sesungguhnya Rasulullah Saw pernah bersabda, "Obat terbaik untuk kalian adalah canduk dan qusth laut". Rasulullah Saw juga bersabda, "Janganlah kau siksa anakmu yang terserang penyakit amandel dengan kau tekan amandelnya dengan maksud menyembuhkannya, tetapi gunakanlah qusth".
BAB 7: ORANG YANG TIDAK MELAKUKAN RUQYAH SEBAGAI PENGOBATAN
1968[Bukhari 5705] Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas ra, dia berkata: Rasululah Saw pernah bersabda, "Berbagai umat diperlihatkan kepadaku. Satu atau dua orang Nabi mulai lewat dengan sejumlah pengikutnya, juga seorang Nabi tanpa pengikut seorangpun. Berikutnya aku melihat umat dalam kelompok besar, lalu aku bertanya, "Siapa mereka ini? Apakah mereka ini umatku? Dikatakan kepadaku, "Mereka itu Musa beserta pengikutnya". Kemudian dikatakan kepadaku, "Lihatlah ke ufuk sana". Ternyata sangat banyak sekali umat manusia yang memenuhi ufuk. Dikatakan lagi kepadaku, "Lihatlah ke seluruh ruang di kolong langit". Ternyata amat banyak sekali umat manusia yang memenuhi ruang di kolong langit itu, kemudian dikatakan kepadaku, "Mereka itu umatmu dan 70.000 orang dari mereka akan masuk surga tanpa hisab (tanpa diperiksa catatan amal perbuatan mereka)"". Seusai bersabda Rasulullah Saw masuk ke rumah tanpa menjelaskan siapa 70.000 orang tersebut, atau mungkin anak-anak kita yang lahir pada masa Islam, karena kita lahir pada masa Jahiliyah. Ketika pembicaraan orang-orang tersebut didengar oleh Nabi Saw, beliau keluar kemudian bersabda, "70.000 orang tersebut adalah mereka yang tidak melakukan pengobatan dengan ruqyah (ruqyah/mantra selain Asma Allah), tidak menentukan nasib atas dasar gerak gerik burung (tathayyur), tidak melakukan pengobatan dengan mengecos/menggosok bagian tubuh yang sakit dengan besi yang dipanaskan dengan api, dan mereka itu berserah diri hanya kepada Allah". Ukasyah bin Mihshan berkata: "Ya Rasulullah, apakah aku termasuk dalam kelompok 70.000 orang tersebut?" Rasulullah Saw bersabda: "Ya". Seseorang yang lain berkata: "Apakah aku juga termasuk dalam kelompok 70.000 orang itu?" Rasulullah Saw bersabda: "Dalam hal ini kau sudah didahului oleh Ukasyah".
BAB 8: KUSTA
1969[Bukhari 5707] Diriawyatkan dari Abu Hurairah ra, dia berkata: Rasulullah Saw pernah bersabda, "Tidak ada penyakit menular kecuali dengan izin Allah, tidak ada nasib buruk yang akan menimpa karena gerak gerik burung, tidak ada kematian yang disebabkan burung tertentu, dan tidak ada kemalangan karena bulan Shafar. Jauhilah penyakit kusta seperti kau menjauh dari singa".
BAB 9: TIDAK ADA KEMALANGAN KARENA BULAN SHAFAR, TIDAK ADA PENYAKIT MENULAR KECUALI DENGAN IZIN ALLAH
1970[Bukhari 5717] Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, seperti hadis di depan nomor:1969, dengan tambahan sebagai berkut: Seorang Arab Baduwi berkata, "Ya Rasulullah, bagaimana dengan onta-onta saya yang semula bagus-bagus bagai rusa di padang pasir, kemudian datanglah seekor onta berkudis bergabung dengan mereka sehingga membuat mereka semua berkudis?" Rasulullah Saw bersabda, "Siapa penyebab munculnya penyakit menular itu? (Maksudnya, tiada lain adalah Allah Swt)".
BAB 10: RADANG SELAPUT DADA
1971[Bukhari 5719,5720] Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra, dia berkata: Rasulullah Saw memperbolehkan suatu keluarga kaum Anshar melakukan penyembuhan dengan cara ruqyah/mantra (dengan Asma Allah) untuk menyembuhkan orang yang keracunan dan sakit telinga. Kata Anas: Pada masa Rasulullah Saw masih hidup saya pernah dicos (digosok dengan besi yang dipanaskan dengan api), karena saya terserang penyakit radang selaput dada dengan disaksikan oleh Abu Thalhah, Anas bin An-Nadhr, dan Zaid bin Tsabit, sedangkan yang mengecos saya adalah Abu Thalhah.
BAB 11: DEMAM BERASAL DARI UAP NERAKA
1972[Bukhari 5742] Diriwayatkan dari Asma binti Abu Bakr ra bahwa apabila ada perempuan mengalami demam dibawa kepadanya agar dia berdoa kepada Allah untuk kesembuhannya, dia mengambil air kemudian dia percikkan pada dadanya. Kata Asma: Rasulullah Saw memerintahkan kami menurunkan demam dengan air.
BAB 12: WABAH GANAS
1973[Bukhari 5732] Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra, dia berkata: Rasulullah Saw pernah bersabda, "Setiap muslim yang meninggal kaerna tha'un/wabah ganas adalah mati syahid".
BAB 13: RUQYAH UNTUK MENGHINDARI MATA YANG JAHAT
1974[Bukhari 5738] Diriwayatkan dari Aisyah ra, dia berkata: Saya diperintah oleh Rasulullah Saw atau Rasulullah Saw memerintahkan penggunaan ruqyah untuk menghindari mata yang jahat.
1975[Bukhari 5739] Diriwayatkan dari Ummu Salamah ra bahwa di rumahnya, Nabi Saw melihat seorang gadis dengan noda/flek hitam di wajahnya, k meudian Rasulullah Saw bersabda: "Lakukan ruqyah untuknya, karena dia terkan pengaruh mata yang jahat".
BAB 14: RUQYAH UNTUK MENYEMBUHKAN PENYAKIT KARENA GIGITAN ULAR DAN KALAJENGKING
1976[Bukhari 5741] Diriwayatkan dari Aisyah ra, dia berkata: Nabi Saw memperbolehkan ruqyah untuk menyembuhkan penyakit akibat gigitan hewan beracun.
BAB 15: RUQYAH NABI SAW
1977[Bukhari 5745] Diriwayatkan dari Aisyah ra bahwa Nabi Saw membaca ruqyah untuk orang yang sakit: "Bismillaahi ....rabbinaa (Dengan nama Allah, tanah kami, dengan air liur sebagian kami, menjadi obat bagi orang yang sakit di antara kami, dengan izin Tuhan kami)".
BAB 16: FA'L / OPTIMIS
1978[Bukhari 5754] Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, dia berkata: Saya pernah mendengar Nabi Saw bersabda, "Tidak ada thiyarah (geark gerik burung sebagai pertanda kesialan). Sebaik-baik sikap dan ucapan dalam menghadapi gerak gerik burung adalah fa'l". Para sahabat bertanya: "Ya Rasulullah, apa fa'l itu?" Rasulullah Saw bersabda: "Ucapan baik yang kamu dengar".[footnote 1]
[footnote 1]: contoh fa'l: Ketika seseorang akan pergi, dia melihat di depan rumahnya seekor burung berkicau riang, maka dia berkata, "Insya Allah saya akan diberi kemujuran". Ketika dia melihat burung terjepit menjelang kepergiannya, dia tetap optimis dengan berkata, "Cukup burung ini saja yang terjepit dan saya insya Allah akan diberi kemujuran".
BAB 17: TUKANG RAMAL
1979[Bukhari 5758] Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah Saw memberikan keputusan dalam kasus dua orang yang perempua yang berkelahi, yang satu melempar yang lain dengan batu mengenai perutnya yan ketika itu sedang hamil sehingga lemparan itu menyebabkan kematian bayi yang dkandungnya. Mereka mengadukan kasus tersebut kepada Nabi Saw, kemudian beliau memberikan keputusan: "Diyat/uang darah atas kematian bayi di dalam kandungan tersebut adalah seorang budak laki-laki atau perempuan". Wali perempuan yang harus membayar diyat itu protes dengan mengatakan: "Ya Rasulullah, bagaimana saya harus membayar uang darah atas bayi yang belum bisa minum dan makan serta belum bisa bicara dan tertawa? Uang darah tersebut tidak berlaku". Maka Nabi Saw bersabda: "Orang-orang ini benar-benar saudara tukang ramal".
BAB 18: SEBAGIAN UCAPAN YANG FASIH ADALAH SIHIR
1980[Bukhari 5767] Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra bahwa ada dua orang laki-laki datang dari timur, kemudian berpidato sehingga orang-orang merasa kagum dan terpesona, kemudian Rasulullah Saw bersabda: "Sesungguhnya sebagian ucapan yang fasih itu sihir".
BAB 19: TIDAK ADA PENYAKIT MENULAR KECUALI DENGAN IZIN ALLAH
1981[Bukhari 5774] Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, dia berkata: Nabi Saw pernah bersabda, "Binatang yang berpenyakit jangan digabungkan dengan binatang yang sehat".
BAB 20: SENGAJA MINUM RACUN ATAU MENGGUNAKAN BENDA BERBAHAYA (UNTUK BUNUH DIRI)
1982[Bukhari 5778] Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Nabi Saw pernah bersabda: "Siapa yang menjatuhkan dirinya dari gunung untuk bunuh diri, maka dia akan berada di neraka Jahannam selama-lamanya dengan racun di tangannya. Siapa yang bunuh diri dengan menggunakan senjata tajam, dia akan berada di neraka Jahanam selama-lamanya dengan senjata tajam di tangannya yang senantiasa dia tusuk-tusukkan ke perutnya".
BAB 21: APABILA LALAT JATUH KE DALAM BEJANA
1983[Bukhari 5781] Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda: "Apabila lalat jatuh ke dalam bejanamu (wadah airmu/minumanmu), maka benamkanlah kemudian buanglah, karena pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayapnya yang lain terdapat penawar".
1962[Bukhari 5678] Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Nabi Saw pernah bersabda: "Allah tidaklah menurunkan suatu penyakit melainkan Dia juga menurunkan obatnya".
BAB 2: PENYEMBUHAN DENGAN TIGA CARA
1963[Bukhari 5681] Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas ra bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda: "Ada tiga cara penyembuhan, 1) Minum madu, 2) berbekam/canduk, 3) Menegcos/menggosok bagian tubuh yang sakit dengan besi yang dipanaskan dengan api, tetapi aku melarang umatku melakukan penyembuhan dengan pengecosan".
BAB 3: PENGOBATAN DENGAN MADU DAN KAITANNYA DENGAN FIRMAN ALLAH SWT: "....MADU MENGANDUNG OBAT BAGI MANUSIA'. (AL-QURAN, SURAH AN-NAHL:69)
1964[Bukhari 5684] Diriwayatkan dari Abu Sa'id ra bahwa seorang laki-laki menemui Nabi Saw lalu dia berkata: "Saudara laki-laki saya sakit perut". Nabi Saw bersabda: "Suruh dia minum madu". Laki-laki tersebut datang lagi yang kedua kalinya, kemudian Nabi Saw bersabda: "Suruh dia minum madu". Laki-laki tersebut datang lagi yang ketiga kalinya, kemudian Rasulullah Saw bersabda: "Suruh dia minum madu". Berikutnya laki-laki tersebut datang lagi (yang keempat kalinya) dan berkata: "Saya telah melaksanakan perintah anda". Rasulullah Saw bersabda: "Allah Maha Benar dengan firman-Nya (lihat surah An-Nahl, ayat 69, tentang madu) tetapi perut saudaramu yang berdusta. Suruh dia minum madu". Maka laki-laki itu menyuruh saudaranya minum madu kemudian saudaranya pun sembuh.
BAB 4: HABBAH SAUDA (BIJI NIGELLA) SEBAGAI OBAT
1965[Bukhari 5687] Diriwayatkan dari Aisyah ra, dia berkata: Saya pernah mendengar Nabi Saw bersabda, "Habbah sauda ini untuk obat segala penyakit, kecuali sam". Aisyah bertanya: "Apa sam itu?" Rasulullah Saw bersabda: "kematian".
BAB 5: MENGHIRUP QUSTH INDIA DAN QUSTH LAUT
1966[Bukhari 5692] Diriwayatkan dari Ummu Qais binti Mihshan ra, dia berkata: Saya pernah mendengar Nabi Saw bersabda, "Gunakanlah Qusth India sebagai obat, karena di dalamnya terkandung obat untuk tujuh macam penyakit. Bila dihirup Qusth India bisa melegakan tenggorokan/amandel dan bila dikulum di mulut bisa menyembuhkan penyakit radang selaput dada". Lanjutan hadis ini sudah disebutkan di bagian terdahulu.
BAB 6: PENYEMBUHAN DENGAN BEKAM/CANDUK
1967[Bukhari 5696] Diriwayatkan dari Anas ra bahwa Nabi Saw pernah minta dicanduk. Beliau dicanduk oleh Abu Thaibah, sebagaimana hadis terdahulu nomor:1004 dengan tambahan pada periwayatan ini: Sesungguhnya Rasulullah Saw pernah bersabda, "Obat terbaik untuk kalian adalah canduk dan qusth laut". Rasulullah Saw juga bersabda, "Janganlah kau siksa anakmu yang terserang penyakit amandel dengan kau tekan amandelnya dengan maksud menyembuhkannya, tetapi gunakanlah qusth".
BAB 7: ORANG YANG TIDAK MELAKUKAN RUQYAH SEBAGAI PENGOBATAN
1968[Bukhari 5705] Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas ra, dia berkata: Rasululah Saw pernah bersabda, "Berbagai umat diperlihatkan kepadaku. Satu atau dua orang Nabi mulai lewat dengan sejumlah pengikutnya, juga seorang Nabi tanpa pengikut seorangpun. Berikutnya aku melihat umat dalam kelompok besar, lalu aku bertanya, "Siapa mereka ini? Apakah mereka ini umatku? Dikatakan kepadaku, "Mereka itu Musa beserta pengikutnya". Kemudian dikatakan kepadaku, "Lihatlah ke ufuk sana". Ternyata sangat banyak sekali umat manusia yang memenuhi ufuk. Dikatakan lagi kepadaku, "Lihatlah ke seluruh ruang di kolong langit". Ternyata amat banyak sekali umat manusia yang memenuhi ruang di kolong langit itu, kemudian dikatakan kepadaku, "Mereka itu umatmu dan 70.000 orang dari mereka akan masuk surga tanpa hisab (tanpa diperiksa catatan amal perbuatan mereka)"". Seusai bersabda Rasulullah Saw masuk ke rumah tanpa menjelaskan siapa 70.000 orang tersebut, atau mungkin anak-anak kita yang lahir pada masa Islam, karena kita lahir pada masa Jahiliyah. Ketika pembicaraan orang-orang tersebut didengar oleh Nabi Saw, beliau keluar kemudian bersabda, "70.000 orang tersebut adalah mereka yang tidak melakukan pengobatan dengan ruqyah (ruqyah/mantra selain Asma Allah), tidak menentukan nasib atas dasar gerak gerik burung (tathayyur), tidak melakukan pengobatan dengan mengecos/menggosok bagian tubuh yang sakit dengan besi yang dipanaskan dengan api, dan mereka itu berserah diri hanya kepada Allah". Ukasyah bin Mihshan berkata: "Ya Rasulullah, apakah aku termasuk dalam kelompok 70.000 orang tersebut?" Rasulullah Saw bersabda: "Ya". Seseorang yang lain berkata: "Apakah aku juga termasuk dalam kelompok 70.000 orang itu?" Rasulullah Saw bersabda: "Dalam hal ini kau sudah didahului oleh Ukasyah".
BAB 8: KUSTA
1969[Bukhari 5707] Diriawyatkan dari Abu Hurairah ra, dia berkata: Rasulullah Saw pernah bersabda, "Tidak ada penyakit menular kecuali dengan izin Allah, tidak ada nasib buruk yang akan menimpa karena gerak gerik burung, tidak ada kematian yang disebabkan burung tertentu, dan tidak ada kemalangan karena bulan Shafar. Jauhilah penyakit kusta seperti kau menjauh dari singa".
BAB 9: TIDAK ADA KEMALANGAN KARENA BULAN SHAFAR, TIDAK ADA PENYAKIT MENULAR KECUALI DENGAN IZIN ALLAH
1970[Bukhari 5717] Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, seperti hadis di depan nomor:1969, dengan tambahan sebagai berkut: Seorang Arab Baduwi berkata, "Ya Rasulullah, bagaimana dengan onta-onta saya yang semula bagus-bagus bagai rusa di padang pasir, kemudian datanglah seekor onta berkudis bergabung dengan mereka sehingga membuat mereka semua berkudis?" Rasulullah Saw bersabda, "Siapa penyebab munculnya penyakit menular itu? (Maksudnya, tiada lain adalah Allah Swt)".
BAB 10: RADANG SELAPUT DADA
1971[Bukhari 5719,5720] Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra, dia berkata: Rasulullah Saw memperbolehkan suatu keluarga kaum Anshar melakukan penyembuhan dengan cara ruqyah/mantra (dengan Asma Allah) untuk menyembuhkan orang yang keracunan dan sakit telinga. Kata Anas: Pada masa Rasulullah Saw masih hidup saya pernah dicos (digosok dengan besi yang dipanaskan dengan api), karena saya terserang penyakit radang selaput dada dengan disaksikan oleh Abu Thalhah, Anas bin An-Nadhr, dan Zaid bin Tsabit, sedangkan yang mengecos saya adalah Abu Thalhah.
BAB 11: DEMAM BERASAL DARI UAP NERAKA
1972[Bukhari 5742] Diriwayatkan dari Asma binti Abu Bakr ra bahwa apabila ada perempuan mengalami demam dibawa kepadanya agar dia berdoa kepada Allah untuk kesembuhannya, dia mengambil air kemudian dia percikkan pada dadanya. Kata Asma: Rasulullah Saw memerintahkan kami menurunkan demam dengan air.
BAB 12: WABAH GANAS
1973[Bukhari 5732] Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra, dia berkata: Rasulullah Saw pernah bersabda, "Setiap muslim yang meninggal kaerna tha'un/wabah ganas adalah mati syahid".
BAB 13: RUQYAH UNTUK MENGHINDARI MATA YANG JAHAT
1974[Bukhari 5738] Diriwayatkan dari Aisyah ra, dia berkata: Saya diperintah oleh Rasulullah Saw atau Rasulullah Saw memerintahkan penggunaan ruqyah untuk menghindari mata yang jahat.
1975[Bukhari 5739] Diriwayatkan dari Ummu Salamah ra bahwa di rumahnya, Nabi Saw melihat seorang gadis dengan noda/flek hitam di wajahnya, k meudian Rasulullah Saw bersabda: "Lakukan ruqyah untuknya, karena dia terkan pengaruh mata yang jahat".
BAB 14: RUQYAH UNTUK MENYEMBUHKAN PENYAKIT KARENA GIGITAN ULAR DAN KALAJENGKING
1976[Bukhari 5741] Diriwayatkan dari Aisyah ra, dia berkata: Nabi Saw memperbolehkan ruqyah untuk menyembuhkan penyakit akibat gigitan hewan beracun.
BAB 15: RUQYAH NABI SAW
1977[Bukhari 5745] Diriwayatkan dari Aisyah ra bahwa Nabi Saw membaca ruqyah untuk orang yang sakit: "Bismillaahi ....rabbinaa (Dengan nama Allah, tanah kami, dengan air liur sebagian kami, menjadi obat bagi orang yang sakit di antara kami, dengan izin Tuhan kami)".
BAB 16: FA'L / OPTIMIS
1978[Bukhari 5754] Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, dia berkata: Saya pernah mendengar Nabi Saw bersabda, "Tidak ada thiyarah (geark gerik burung sebagai pertanda kesialan). Sebaik-baik sikap dan ucapan dalam menghadapi gerak gerik burung adalah fa'l". Para sahabat bertanya: "Ya Rasulullah, apa fa'l itu?" Rasulullah Saw bersabda: "Ucapan baik yang kamu dengar".[footnote 1]
[footnote 1]: contoh fa'l: Ketika seseorang akan pergi, dia melihat di depan rumahnya seekor burung berkicau riang, maka dia berkata, "Insya Allah saya akan diberi kemujuran". Ketika dia melihat burung terjepit menjelang kepergiannya, dia tetap optimis dengan berkata, "Cukup burung ini saja yang terjepit dan saya insya Allah akan diberi kemujuran".
BAB 17: TUKANG RAMAL
1979[Bukhari 5758] Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah Saw memberikan keputusan dalam kasus dua orang yang perempua yang berkelahi, yang satu melempar yang lain dengan batu mengenai perutnya yan ketika itu sedang hamil sehingga lemparan itu menyebabkan kematian bayi yang dkandungnya. Mereka mengadukan kasus tersebut kepada Nabi Saw, kemudian beliau memberikan keputusan: "Diyat/uang darah atas kematian bayi di dalam kandungan tersebut adalah seorang budak laki-laki atau perempuan". Wali perempuan yang harus membayar diyat itu protes dengan mengatakan: "Ya Rasulullah, bagaimana saya harus membayar uang darah atas bayi yang belum bisa minum dan makan serta belum bisa bicara dan tertawa? Uang darah tersebut tidak berlaku". Maka Nabi Saw bersabda: "Orang-orang ini benar-benar saudara tukang ramal".
BAB 18: SEBAGIAN UCAPAN YANG FASIH ADALAH SIHIR
1980[Bukhari 5767] Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra bahwa ada dua orang laki-laki datang dari timur, kemudian berpidato sehingga orang-orang merasa kagum dan terpesona, kemudian Rasulullah Saw bersabda: "Sesungguhnya sebagian ucapan yang fasih itu sihir".
BAB 19: TIDAK ADA PENYAKIT MENULAR KECUALI DENGAN IZIN ALLAH
1981[Bukhari 5774] Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, dia berkata: Nabi Saw pernah bersabda, "Binatang yang berpenyakit jangan digabungkan dengan binatang yang sehat".
BAB 20: SENGAJA MINUM RACUN ATAU MENGGUNAKAN BENDA BERBAHAYA (UNTUK BUNUH DIRI)
1982[Bukhari 5778] Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Nabi Saw pernah bersabda: "Siapa yang menjatuhkan dirinya dari gunung untuk bunuh diri, maka dia akan berada di neraka Jahannam selama-lamanya dengan racun di tangannya. Siapa yang bunuh diri dengan menggunakan senjata tajam, dia akan berada di neraka Jahanam selama-lamanya dengan senjata tajam di tangannya yang senantiasa dia tusuk-tusukkan ke perutnya".
BAB 21: APABILA LALAT JATUH KE DALAM BEJANA
1983[Bukhari 5781] Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda: "Apabila lalat jatuh ke dalam bejanamu (wadah airmu/minumanmu), maka benamkanlah kemudian buanglah, karena pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayapnya yang lain terdapat penawar".