BAB 1: QISHASH (HUKUMAN YANG SETIMPAL) ATAS KEZALIMAN
1113[Bukhari 2440] Diriwayatkan dari Abu Sa'id Al Khudri ra bahwa Nabi Saw pernah bersabda: "Ketika orang-orang mukmin selamat dari neraka, mereka ditahan di suatu jembatan yang melintang antara surga dan neraka. Disitulah mereka saling mendapat pembalasan atas kezaliman yang mereka lakukan di dunia. Apabila mereka sudah dibersihkan dari dosa dengan mendapat pembalasan tersebut, maka mereka diizinkan masuk surga. Demi Allah yang jiwa Muhammad berada dalam genggamanNya, penghuni surga lebih mengenal tempat tinggalnya di surga daripada tempat tinggalnya di dunia".
BAB 2: FIRMAN ALLAH: "INGATLAH, LAKNAT ALLAH MENIMPA ORANG-ORANG YANG ZALIM". (AL-QURAN, SURAH HUUD:18)
1114[Bukhari 2441] Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra, dia berkata: Saya pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda, "Kelak di akhirat Allah akan mendekatkan orang mukmin kepadaNya, kemudian menaunginya dan memberinya tabir, lalu Allah bertanya, "Apakah kamu mengakui pernah berbuat dosa begini dan begini?" Allah terus bertanya seperti itu, sehingga ketika orang mukmin tersebut mengakui semua dosa yang diperbuat dan berpikir bahwa dirinya akan celaka, Allah berfirman, "Ketika di dunia Aku menutupi dosa-dosamu, sekarang Aku mengampuninya". Maka diberikanlah catatan amal baiknya. Adapun orang kafir dan munafik, dosa-dosa mereka akan diungkap secara terbuka, Dan para saksi akan berkata "Inilah orang-orang yang berdusta dengan menentang Tuhan mereka. Ingatlah, Laknat Allah menimpa orang-orang yang zalim". (Al-Quran, surah Huud:18).
BAB 3: SESAMA MUSLIM TIDAK BOLEH BERBUAT ZALIM DAN TIDAK BOLEH MENUNDUKKAN/ MENAKLUKKANNYA.
1115[Bukhari 2442] Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda: "Sesama muslim adalah saudara, tidak boleh berbuat saling berbuat zalim dan tidak boleh menundukkan/ menaklukkannya. Siapa yang mencukupi kebutuhan saudaranya (sesama muslim), Allah akan mencukupi kebutuhannya. Siapa yang menghilangkan suatu kesulitan yang dialami oleh seorang muslim, Allah akan menghilangkan satu dari sekian kesulitannya pada hari kiamat. Siapa yang menutupi aib seorang muslim, Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat".
BAB 4: TOLONGLAH SAUDARAMU YANG BERBUAT ZALIM ATAU DIZALIMI
1116[Bukhari 2444] Diriwayatkan dari Anas ra, dia berkata: Rasulullah Saw pernah bersabda, "Tolonglah saudaramu yang berbuat zalim atau dizalimi". Para sahabat bertanya: "Ya Rasulullah, kami memang harus menolong orang yang dizalimi, tetapi bagaimana kami harus menolong orang yang berbuat zalim?" Rasulullah Saw bersabda: "Cegah dia dari perbuatan zalim".
BAB 5: PERBUATAN ZALIM AKAN MENJADI KEGELAPAN PADA HARI KIAMAT
1117[Bukhari 2447] Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra bahwa Nabi Saw pernah bersabda: "Perbuatan zalim akan menjadi kegelapan pada hari kiamat".
BAB 6: ORANG YANG DIZALIMI MEMBERI MAAF, PERLUKAH DISERTAI PENJELASAN JENIS KEZALIMAN APA SAJA YANG DIMAAFKANNYA?
1118[Bukhari 2449] Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, dia berkata: Rasulullah Saw pernah bersabda, "Siapa yang pernah berbuat zalim kepada orang lain, hendaklah minta maaf sekarang kepada orang yang dizalimi sebelum tiba suatu hari tanpa ada dinar atau dirham untuk menebus kezalimannya (hari kiamat). Pada hari itu orang yang pernah berbuat zalim jika memiliki amal baik pahalanya diambil sebanyak kezalimannya untuk diberikan kepada orang yang pernah dizaliminya. Jika ia tidak memiliki amal kebajikan, maka dosa orang yang dizalimi diambil sebanyak kezaliman yang pernah dideritanya untuk dibebankan kepada orang yang berbuat zalim kepadanya".
BAB 7: DOSA ORANG YANG BERBUAT ZALIM DALAM URUSAN TANAH
1119[Bukhari 2452] Diriwayatkan dari Sa'id bin Zaid ra, dia berkata: Saya pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda, "Orang yang berbuat zalim dalam masalah tanah, kelak pada hari kiamat lehernya akan dikalungi dengan tanah yang pernah ia ambil dengan dilipatkan tujuh kali bumi".
1120[Bukhari 2454] Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra, dia berkata: Nabi Saw pernah bersabda, "Siapa yang mengambil tanah di luar haknya, maka kelak pada hari kiamat akan dibenamkan ke dalam tujuh bumi".
BAB 8: MENGAMBIL HAK ORANG LAIN DENGAN DIIZINKAN
1121[Bukhari 2455] Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra bahwa suatu ketika ia lewat di depan orang-orang yang sedang makan kurma bersama-sama (dalam satu wadah), kemudian ia mengatakan: Rasulullah Saw melarang seseorang merangkap dua kurma sekali ambil, kecuali jika ia meminta izin terlebih dahulu kepada teman-temannya.
BAB 9: FIRMAN ALLAH SWT: ".... PADAHAL IA ADALAH PENENTANG YANG PALING KERAS". (AL-QURAN, SURAH AL-BAQARAH:204)
1122[Bukhari 2457] Diriwayatkan dari Aisyah ra bahwa Nabi Saw pernah bersabda: "Orang yang paling dibenci oleh Allah adalah penentang yang paling keras".
BAB 10: DOSA ORANG YANG BERTENGKAR UNTUK MEMPERTAHANKAN KEKELIRUAN PADAHAL IA TAHU
1123[Bukhari 2458] Diriwayatkan dari Ummu Salamah ra, istri Nabi Saw, suatu ketika Nabi Saw mendengar pertengkaran di depan pintu rumahnya, kemudian Nabi Saw keluar menemui orang-orang itu lalu beliau bersabda: "Aku hanyalah seorang manusia. Aku didatangi oleh orang-orang yang berselisih (untuk dimintai keputusan). Mungkin salah satu pihak argumentasinya lebih unggul daripada yang lain sehingga aku menganggapnya benar, lalu aku memberi keputusan atas dasar itu. Siapa yang aku beri keputusan dengan melanggar hak muslim yang lain, maka silahkan pilih antara menuntut hak atau merelakannya (sebelum tertimpa api neraka)".
BAB 11: PEMBALASAN ORANG YANG DIZALIMI APABILA IA MENEMUKAN HARTA ORANG YANG BERBUAT ZALIM KEPADANYA
1124[Bukhari 2461] Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir ra, dia berkata: Kami berkata kepada Nabi Saw, "Anda mengutus kami pergi, kemudian kami singgah di suatu kaum yang tidak mau menjamu kami sebagai tamu, lalu bagaimana menurut anda?" Rasulullah Saw bersabda kepada kami, "Jika kamu singgah di suatu kaum, kemudian kamu disambut dan dijamu sebagaimana layaknya sebagai tamu, maka terimalah. Jika tidak, maka ambillah hakmu sebagai tamu dari mereka".
BAB 12: SESEORANG TIDAK BOLEH MENGHALANGI TETANGGANYA MEMASANG KAYU PAPAN/ KAYU PASAK DI DINDING RUMAH
1125[Bukhari 2463] Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda: "Seseorang tidak boleh menghalangi tetangganya memasang kayu pasak di dinding rumahnya". Abu Hurairah ra melanjutkan: Mengapa saya melihat kalian menentang hal ini? Demi Allah, saya akan melemparkan kayu ini ke pundak kalian.
BAB 13: DUDUK DI HALAMAN RUMAH DAN DI JALANAN
1126[Bukhari 2465] Diriwayatkan dari Abu Sa'id Al Khudri ra bahwa Nabi Saw pernah bersabda: "Hindarilah duduk di jalanan". Para sahabat berkata: "Tidak ada tempat lain dan hanya di jalanan itu kami bisa bercakap-cakap". Rasulullah Saw melanjutkan: "Apabila kalian tidak menemukan tempat duduk kecuali di jalanan, maka berikanlah hak-hak jalan". Mereka bertanya: "Apa hak-hak jalan?" Rasulullah Saw bersabda: "Merundukkan pandangan, tidak menyakiti/ menyinggung orang lain, menjawab salam, menyeru kebaikan dan mencegah kemungkaran".
BAB 14: PERSELISIHAN MENGENAI JALAN UMUM
1127[Bukhari 2473] Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, dia berkata: Rasulullah Saw memutuskan lebar jalan seukuran tujuh hasta apabila orang-orang berselisih mengenai jalan umum.[footnte 1]
[footnote 1]: Keterangan: Ukuran tersebut menurut kondisi lalu lintas saat itu dengan sarana angkutan berupa onta, keledai dan kuda.
BAB 15: LARANGAN MERAMPOK DAN MENYAKITI TUBUH
1128[Bukhari 2747] Diriwayatkan dari Abdullah bin Yazid Al-Anshari ra dia berkata: Nabi Saw melarang perampokan dan menyakiti tubuh.
BAB 16: ORANG YANG BERKELAHI UNTUK MEMPERTAHANKAN HARTANYA
1129[Bukhari 2480] Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra, dia berkata: Saya pernah mendengar Nabi Saw bersabda, "Siapa yang terbunuh dalam mempertahankan hartanya, maka ia mati syahid".
BAB 17: ORANG YANG MEMECAHKAN MANGKOK ATAU BARANG-BARANG MILIK ORANG LAIN (HARUS MENGGANTINYA)
1130[Bukhari 2481] Diriwayatkan dari Anas ra, ketika Nabi Saw berada di rumah salah seorang istrinya, salah seorang istrinya yang lain mengirimkan satu mangkok makanan melalui seorang pelayan, kemudian istri Nabi Saw di rumah tersebut menepis mangkok itu hingga pecah. Nabi Saw menghimpun serpihan-serpihan tersebut dan mengumpulkan kembali makanan di dalamnya. Rasulullah Saw bersabda: "Makanlah". Beliau menahan pelayan tersebut hingga orang-orang di rumah itu selesai makan, kemudian beliau menyerahkan mangkok yang utuh (sebagai pengganti) dan menahan mangkok yang pecah.