Kitab Keutamaan Madinah


BAB 1: KEHARAMAN MADINAH



902[Bukhari 1867] Diriwayatkan dari Anas ra bahwa Nabi Saw bersabda: "Madinah adalah tanah Haram dengan batasan-batasan geografisnya. Pepohonannya tidak boleh ditebang dan di situ tidak boleh berbuat bid'ah. Siapa yang berbuat bid'ah di Madinah, maka dia akan mendapat laknat dari Allah, para malaikat dan semua manusia".



903[Bukhari 1869] Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Nabi Saw bersabda: "Melalui sabdaku Madinah dijadikan sebagai tanah Haram antara dua gunungnya". Kata Abu Hurairah ra: Nabi Saw mendatangi suku Haritsah. Kemudian beliau bersabda, "Hai suku Haritsah, sepertinya kalian sudah keluar dari batas tanah Haram". Setelah itu Rasulullah Saw melihat sekelilingnya, kemudian beliau meralat sabdanya, "Tidak, kalian masih berada di tanah Haram".



904[Bukhari 1870] Diriwayatkan dari Ali ra dia berkata: Kami tidak memiliki apa-apa kecuali kitab Allah dan lembaran dari Nabi Saw ini yang berisi tulisan: Madinah adalah tanah Haram antara dua gunung 'A'ir sampai dengan tempat ini dan itu. Siapa yang berbuat bid'ah di Madinah atau melindungi orang yang berbuat bid'ah, maka dia akan dilaknat oleh Allah, para malaikat dan semua manusia, dan tidak akan diterima ibadah wajib maupun sunatnya. Rasulullah Saw juga bersabda (dalam lembaran itu): "Sesama muslim harus saling melindungi, siapa yang melanggar (dengan tidak memberi perlindungan) kepada muslim lain, maka dia akan mendapat laknat dari Allah, para malikat dan semua manusia, dan ibadah wajib serta ibadah sunatnya tidak akan diterima. Siapapun budak yang telah dimerdekakan yang mengambil tuan lain tanpa seizin tuan yang telah memerdekakannya, maka dia akan dilaknat oleh Allah, para malaikat dan semua manusia, serta ibadah wajib dan ibadah sunatnya tidak akan diterima".





BAB 2: KEUTAMAAN MADINAH DAN MADINAH AKAN MANGUSIR ORANG-ORANG JAHAT



905[Bukhari 1871] Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, dia berkata: Rasulullah Saw pernah bersabda: "Aku diperintah berhijrah ke sebuah kota, yang akan menaklukan kota-kota lain. Orang-orang menyebut kota itu Yatsrib. Dialah Madinah yang akan mengusir orang-orang jahat sebagaimana perapian pandai besi menghilangkan karat besi".





BAB 3: MADINAH DISEBUT THABAH



906[Bukhari 1872] Diriwayatkan dari Abu Humaid ra, di berkata: Kami datang dari Tabuk bersama Nabi Saw. Ketika kami sampai di dekat Madinah beliau bersabda "Inilah Thabah".[footnote 1]



[footnote 1]: Keterangan: Thabah = baik/kebaikan.





BAB 4: ORANG YANG TIDAK SUKA TINGGAL DI MADINAH



907[Bukhari 1874] Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra dia berkata: Saya pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda, "Orang-orang akan meninggalkan Madinah ketika kota itu dalam keadaan sebaik mungkin, tidak ada yang tersisa di sana kecuali binatang buas dan burung-burung liar, dan orang yang akan mati terakhir adalah dua orang penggembala dari suku Muzainah yang menggiring domba mereka menuju Madinah, namun keduanya mendapati Madinah tidak ramah lagi. Ketika keduanya sampai di lembah Tsaniyyatul wada keduanya tersungkur hingga mati".



908[Bukhari 1875] Diriwayatkan dari Sufyan bin Abu Zuhair ra dia berkata: Saya pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda, "Yaman akan ditaklukkan, kemudian orang-orang akan menggiring binatang mereka dan membawa keluarga mereka serta orang-orang yang mematuhi mereka berpindah dari Madinah menuju Yaman, padahal Madinah lebih baik bagi mereka jika mereka tahu. Syam juga akan ditaklukkan, kemudian orang-orang akan menggiring binatang mereka dan membawa keluarga mereka serta orang-orang yang mematuhi mereka berpindah dari Madinah menuju Syam, padahal Madinah lebih baik bagi mereka jika mereka tahu. Iraq juga akan ditaklukkan, kemudian orang-orang akan menggiring binatang mereka dan membawa keluarga mereka serta orang-orang yang mematuhi mereka berpindah dari Madinah menuju Iraq, padahal Madinah lebih baik bagi mereka jika mereka tahu".





BAB 5: IMAN AKAN KEMBALI KE MADINAH



909[Bukhari 1876] Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda: "Sesungguhnya iman akan kembali ke Madinah sebagaimana ular kembali ke liangnya".





BAB 6: DOSA ORANG YANG BERBUAT MAKAR TERDAHAP PENDUDUK MADINAH.



910[Bukhari 1877] Diriwayatkan dari Sa'd ra, dia berkata: Saya pernah mendengar Nabi Saw bersabda, "Siapapun yang berbuat makar/bermaksud jahat terhadap penduduk Madinah niscaya akan hancur seperti hancurnya garam di dalam air".





BAB 7: BANGUNAN YANG TINGGI-TINGGI DI MADINAH



911[Bukhari 1878] Diriwayatkan dari Usamah ra dia berkata: Suatu ketika NabiSaw memandang benteng-benteng/ bangunan-bangunan yang tinggi di Madinah dari arah atas, kemudian beliau bertanya, "Apakah kalian melihat apa yang aku lihat?" Beliau melanjutkan sabdanya, "Aku melihat tempat-tempat terjadinya fitnah di sela-sela rumah kalian bagaikan tempat-tempat jatuhnya air hujan".[footnote 1]



[footnote 1]: Keterangan: Fitnah maksudnya, perang saudara sesama muslim, pembunuhan, dan malapetaka lain sebagai ujian dari Allah.





BAB 8: DAJJAL TIDAK AKAN MASUK MADINAH



912[Bukhari 1879] Diriwayatkan dari Abu Bakrah ra, bahwa Nabi Saw pernah bersabda: "Rasaa takut terhadap Dajjal tidak akan melanda Madinah yang ketika itu Madinah memiliki tujuh pintu gerbang, masing-masing dijaga oleh dua malaikat".



913[Bukhari 1880] Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, dia berkata: Rasulullah Saw pernah bersabda, "Jalan-jalan masuk Madinah dijaga oleh para malaikat, sehingga Madinah tidak bisa dimasuki oleh penyakit tha'un (wabah ganas) dan Dajjal".



914[Bukhari 1881] Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra bahwa Nabi Saw pernah bersabda: "Tidak ada satu kotapun yang tidak dimasuki oleh Dajjal, kecuali Mekah dan Madinah. Setiap jalan masuk kedua kota tersebut dijaga oleh para malaikat yang berbaris-baris, kemudian Madinah akan mengguncang penghuninya tiga kali guncangan, sehingga semua orang kafir dan munafik keluar dari tempat itu".



915[Bukhari 1882] Diriwayatkan dari Abu Sa'id Al Khudri ra, dia berkata: Rasulullah Saw bercerita panjang kepada kami mengenai Dajjal, yang isinya: "Dajjal akan datang, namun dia dilarang memasuki jalan-jalan menuju Madinah. Dia akan singgah di kota mati dan tandus di dekat Madinah, kemudian pada saat itu dia ditemui oleh orang terbaik atau orang baik yang mengatakan, "Saya bersaksi bahwa kamu adalah Dajjal, seperti apa yang diberitahukan kepada kami tentang kamu oleh Rasulullahs Saw". Dajjal bertanya kepada orang banyak, "Jika aku membunuh orang ini kemudian aku menghidupkannya kembali, apakah kamu meragukan kekuasaanku?" Mereka menjawab, "Tidak". Maka Dajjal membunuh orang itu kemudian menghidupkannya kembali. Setelah dihidupkan lagi, orang itu berkata, "Demi Allah, sekarang aku lebih tahu tentang kamu daripada sebelumnya". Kata Dajjal, "Aku membunuhnya lagi". Maka dia tidak terkalahkan.





BAB 9: MADINAH AKAN MENGUSIR ORANG-ORANG JAHAT.



916[Bukhari 1883] Diriwayatkan dari Jabir ra, dia berkata: Seorang Arab Baduwi/ pedalaman menemui Nabi Saw kemudian menyatakan baiat kepada beliau untuk memeluk Islam. Keesokan harinya dia datang lagi dalam keadaan demam, kemudian dia berkata kepada Nabi Saw, "Izinkan saya mengajukan permohonan untuk tidak turut berhijrah ke Madinah". Rasulullah Saw menolak permintaan orang itu tiga kali, kemudian beliau bersabda, "Madinah akan mengusir orang-orang yang jahat bagaikan perapian pandai besi menghilangkan karat besi, dan orang-orang yang baik akan tetap tinggal di Madinah".





BAB 10: DOA NABI SAW UNTUK MADINAH



917[Bukhari 185] Diriwayatkan dari Anas ra bahwa Nabi Saw pernah berdoa: "Ya Allah, berikan keberkahan kepada Madinah dua kali lipat dari keberkahan yang telah Engkau berikan kepada Mekah".





BAB 11: DOA NABI SAW UNTUK KEBERKAHAN MADINAH DAN LAKNAT TERHADAP ORANG-ORANG MUSYRIK.



918[Bukhari 1888] Diriwayatkan dari Aisyah ra, dia berkata: Ketika Rasulullah Saw tiba di Madinah, Abu Bakr dan Bilal menderita sakit. Tatkala Abu Bakr menderita demam, dia menggumamkan bait-bait syair:

Setiap orang yang melewatkan pagi dengan segala suka cita bersama keluarganya.

Padahal kematian lebih dekat kepadanya daripada tali sepatunya.



Ketika Bilal sembuh dari sakit demam, di melantunkan bait-bait syair:

Akankah aku lalui malam di suatu lembah yang penuh dengan pohon idzkir dan jalil.

Mungkinkah pada suatu hari akan aku dekati air majinnah

Dan akankah tampak olehku gunung syamah dan thafil



Mendengar itu, Rasulullah Saw berdoa: "Ya Allah, laknatilah Syaibah bin Rabi'ah, Uthbah bin Rabi'ah, dan Umayyah bin Khalaf, sebagaimana mereka telah mengusir kami dari tanah kami ke tempat yang penuh penyakit". Kemudian Rasulullah Saw melanjutkan doanya: "Ya Allah, berikan kecintaan kami terhadap Madinah seperti kecintaan kami terhadap Mekah atau lebih dari itu. Ya Allah, berikan keberkahan pad asha' dan mudd kami (yakni kebutuhan hidup sehari-hari) di Madinah, jadikan Madinah kota yang sehat bagi kami dan singkirkan penyakit demamnya ke Juhfah". Kata Aisyah ra: Kami tiba di Madinah ketika kota ini menjadi bumi Allah yang paling banyak wabahnya, dan Buthhan (lembah Madinah) ketika itu digenangi air berwarna